Sabtu, 13 Oktober 2012 - 0 komentar

*** DEMI DIA,,,,UNTUK DIA ***. Jilid 2




By " Arya Dwipangga.

Berjalan nya waktu terus berlalu, dan tak terasa tiga bulan sudah Raka pergi meninggal kan semua nya. Desir angin malam, meniup dedaunan di ranting ranting bunga di taman samping kamar Rika. Rika dengan tatapan mata berkaca menatap ranting bunga yang menari nari itu, kerinduan nya akan Raka menghampiri relung hati nya. Rika seakan tak ada gairah lagi untuk menata masa depan hidup nya, semua  terkubur bersama kenangan  bersama Raka. Nampak dari sudut pintu kamar Rika, berdiri orang tua Rika yang tengah menyaksikan kepiluan yang di rasa kan oleh Rika.
" Pak,,,Apa yang harus kita lakukan, aku tak tega melihat anak kita seperti itu terus terusan,,,!!! keluh sang ibu .
" Bapak juga belum tahu Bu,,,belum ada solusi yang tepat untuk membantu Rika dari semua masalah ini, kita ber Do'a saja ya Bu semoga Allah memberikan kekuatan untuk anak kita agar selalu tegar untuk menghadapi nya." 
"Iya,,,Pak, Sang ibu menjawab  dengan penuh harapan.
 Ke esokan hari nampak sebuah kabar buruk dari ayah Rika, usaha yang selama ini di jalani ayah nya Rika harus kandas. Ayah Rika telah kena tipu dari rekan bisnis nya, semua harta kekayaan nya telah hilang termasuk rumah yang mereka tinggalin. Ujian dan cobaan kini tengah di hadapi keluarga Rika.
" Bu,,,ma'af  kan Bapak ya, kini kita sudah tidak punya apa apa lagi. Bapak telah mempertaruh kan semua harta kita untuk usaha baru Bapak, namun akhir nya kita malah kehilangan semua nya."
" Sudah lah Pak,,,harta itu hanyalah titipan Allah, yang penting sekarang kita harus pasrah dan ikhlas kan semua nya dan mensyukuri apa yang kita dapat hari ini, baik atau pun buruk yang kita dapat, tapi itu adalah pilihan terbaik yang Allah berikan untuk kita." Dengan penuh keyakinan sang Ibu memberikan semangat untuk Bapak.
Kini mereka tidak punya apa apa lagi dan kuliah Rika pun terputus di tengah jalan. Rika dan orang tua nya akhir nya pindah ke kampung halaman di mana ayah nya di lahir kan. Di sana masih ada nenek nya yang masih hidup sedangkan kakek nya sudah lama meninggal. Rika dan keluarga nya kini memulai hidup yang baru dengan kesederhanaan.
Ayah Rika mencoba dengan memulai usaha kecil kecilan dan modal yang pas pasan, dengan kegigihan dan modal pengalaman yang ada, mencoba untuk meraih mimpi yang pernah hilang terusik pagi. Dengan keadaan seperti ini Rika pun mencoba untuk bangkit dari luka jiwa, dia tak mau menambah beban orang tua nya . Rika mencoba memasukan sebuah lamaran kerja ke beberapa perusahan dan alhasil dia di terima di sebuah perusahaan di bidang komunikasi. Sedikit demi sedikit akhir nya Rika dapat membuka lembaran baru tanpa harus kesedihan yang selalu menghiasi hari nya. Kesibukan kerja  mulai mengalih kan perasaan nya terhadap kenangan bersama Raka.
"Pagi Ayah,,,Pagi Ibu,,,,Pagi Nenek,,!!! Dengan penuh keceriaan Rika menyapa mereka sambil menuju meja makan.
" Ceria bener nih anak Ayah,,,!!! Sambil senyum kecil Ayah menjawab sapaan Rika.
" Iya ,,nih,,,Abis dapat bonus ya di kantor,,!!! Ibu menambah kan.
"Hemmmsss,,, ga juga ko Bu, kan pepatah mengatakan "Sambut lah pagi mu dengan senyuman"  sahut rika sambil menyantap hidangan sarapan nya.
" Bisa aja kamu ini,,,!!! sahut Ayah.
" Aku berangkat dulu ya, takut terlambat,,,Assalamualikum,,,!!! Rika berpamitan.
Jarak antara rumah Rika dengan kantor nya cukup lumayan jauh, butuh waktu satu jam untuk menempuh perjalanan dengan naik kendaraan umum. Baru tujuh langkah Rika menginggal kan rumah nya tiba tiba kaki Rika tersandung batu yang melintang di jalanan.
" Asstagfirullah,,,,!!! Rika merintih sambil menahan sedikit rasa sakit di ibu jari nya.
" mudah mudahan ini bukan pertanda buruk ya Allah,,," Rika bergumam di dalam hati nya.
Rika pun melanjut kan perjalanan nya menuju tempat kerja, sepuluh menit sudah berlalu Rika menunggu Bis yang biasa mengantar kan nya ke tempat tujuan. selang beberapa menit akhir nya Bis pun datang jua dan Rika langsung naik sambil melihat kanan kiri sambil berharap masih ada kursi yang masih kosong, namun pagi itu Bis ternyata amat penuh dengan penumpang nya,dan  tiada kursi kosong yang tersisa. akhir nya Rika pun berdiri dengan beberapa penumpang yang tidak dapat tempat duduk. Di tengah perjalanan tiba tiba Bis  berhenti sejenak, ada penumpang yang hendak turun dan ada seorang pengamen ikut serta naik armada Bis tersebut. Sesaat Sang pengamen menjadi pusat perhatian para penumpang ketika dia menyapa para penumpang  dengan cara khas para pengamen seperti pengamen biasa nya. Perlahan jemari nya mulai memain kan gitar nya, rangkuman kenangan Rika bersama Raka terlintas kembali dalam benak hati Rika. Lagu yang di nyanyi kan pengamen itu membuat Rika terbawa pada kenangan masa lalu nya, "DEMI DIA UNTUK DIA" Sebuah lagu yang di nyanyikan pengamen itu, Sebuah lagu yang di cipta kan oleh Raka. Seharian Rika di kantor tidak seperti biasa nya, hanya banyak diam dan terlihat sedikit pucat pasi menghias wajah nya.
"Heyyy,,,,,ngelamun aja,,,!!! Maya, temen kerja nya mencoba menyadar kan Rika dari lamunan.
" Mikirin siapa hayooo,,,??? tanya Maya.
"Ehh,,,kamu May..Ngga,,ngga  mikirin apa apa ko. tandas Rika.
" Hemmzz,,,,jangan bohong, seharian ini kamu itu ga seperti biasa nya banyakan bengong, Ada apa sih ??? Lanjut Maya.
" Emm,,,itu aku cuma inget masa lalu aja, tadi pas aku berangkat kerja di Bis aku lihat pengamen menyanyikan sebuah lagu yang membuat aku kembali pada kenangan itu"
" Gimana kalau cerita nya kita lanjutin di Kantin aja sambil makan siang" ajak Maya
"Ayo,,, !!!  jawab Rika.
Akhir nya mereka berdua bergegas menuju kantin kantor, sambil makan siang Rika mencerita kan kenangan nya bersama Raka kepada Maya, alangkah terkejut nya Maya ketika tahu bahwa Rika adalah kekasih Raka. Maya sedikit banyak, tahu tentang Raka dari media media sesaat Raka masih hidup. Dan pinta Rika kepada Maya agar jangan sampai ada yang tahu siapa Rika sebenar nya.
Hari menjelang sore dan jam kantor pun sudah selesai, Rika bergegas untuk pulang.Untuk yang kedua kali nya Rika bertemu kembali dengan pengamen itu dan lagu itu juga yang dia nyanyi kan, pengamen itu bener bener mengingat kan Rika pada  sosok seorang Raka.
Perlahan rintik hujan gerimis menghias gempita nya malam dan bintang bintang pun mulai bersembunyi di peraduan awan kelam. Di atas kasur bertilam putih, Rika berbaring dengan pikiran yang gundah gulana, mata tak dapat terpejam  bayang bayang Raka mulai hadir membius  jiwa nya.
" Ya,,,Allah,,,kembali kan Raka untuk ku" Pinta nya dalam hati.
Di sudut kamar berdiri tegak sebuah gitar sepeninggalan Raka, Rika memandang nya dan tak terasa air mata nya menetes. Esok adalah hari libur dan Rika berniat untuk mencari sang pengamen yang bertemu di Bis waktu itu, ia ingin mengenal nya lebih dekat. Akhir nya Rika bertemu juga dengan pengamen itu, saat pengamen itu turun dari Bis, Rika mencoba mengikuti nya dari belakang. Pengamen itu terus berjalan di pinggiran trotoar, ia tahu bahwa ia merasa di ikuti terus oleh Rika.  Dengan sedikit keberanian pengamen itu pun menegur Rika.
" Ma'af,,,mba , saya perhatikan dari tadi mba mengikuti saya terus, ada apa ya Mba,,?? tanya pengamen itu.
" Ohh,,,ngga ada apa apa ko Mas,,,,!!! Dengan sedikit gugup Rika menjawab nya.
"Lalu kenapa Mba ini mengikuti saya terus..??? pengamen itu bertanya lagi.
" Hemmss,,,,sebenar nya,,sebenar nya, Mas ini mengingat kan saya pada seseorang terutama sama lagu yang Mas nyanyikan di Bis itu.
" parkenal kan nama saya Rika,,,Mas sendiri siapa,,??? tanya Rika.
" Ohh,,,begitu, Saya Rangga..
" Hemm,,,ga enak kalau ngobrol di pinggir jalan begini, gimana kita ke rumah makan di sebrang sana,,!!! ajak Rangga.
Akhir nya mereka menuju warung yang berada di sebrang jalan sana, mereka pun saling memperkenal kan diri dan saling bercerita satu sama yang lain. Rangga adalah seorang mahasiswa namun di waktu tidak ada jam kuliah dia mengamen dan hasil nya untuk di berikan pada anak anak jalanan. Teman teman Rangga rata rata dari kalangan kaum jalanan karna sebagian hari nya kebanyakan dia habis kan bersama anak anak jalanan dari pada teman teman kuliah nya, Rangga sebenar nya dari keluarga yang berada namun Dia tidak mau orang tahu siapa dia sebenar nya.
" Oh,,ia,,  Rika kalau boleh tahu siapa sosok orang yang kau ingat saat dengar lagu yang aku nyanyikan saat ngamen ,,??? tanya Rangga.
" Lagu yang kamu nyanyikan itu,, adalah pemilik bola mata ku ini yang dia donor kan untuk aku, Lagu itu yang mengembalikan ingatan ku di saat aku mengalami amnesia dulu, pemilik lagu itu adalah seorang yang pernah mengisi kehidupan ku". jawab Rika dengan nada sedih.
Sesaat perbincangan mereka menjadi hening sejenak, dan nampak kerut di wajah rangga seakan tak percaya bahwa dia bertemu seorang wanita yg dulu menjadi bagian hidup sang inspirator nya. Raka adalah inspirasi hidup bagi Rangga, dia kagum akan keberhasilan nya dan setiap pengorbanan nya untuk seseorang selalu tulus dan dengan Cinta dia memberikan hidup untuk seseorang.
Hari demi hari berlalu, nampak pertemanan mereka semakin akrab. Rika merasa kan Raka telah kembali pada nya walaupun raga yang membungkus nya seorang Rangga, jiwa Rangga sama persis seperti Raka.
Rangga pun merasa simpati terhadap Rika, hingga pada akhir nya benih cinta itu pun tumbuh dengan sendiri nya, Rangga pun tahu tak akan mudah untuk menghapus nama Raka di hati Rika dan tak akan mudah bagi nya menjadi pengganti Raka.
" Hemm,,,apa sih  yang pernah aku korban kan untuk Cinta, beda hal nya dengan Raka",,, bisik Rangga dalam hati nya.
Di suatu hari Rangga mencoba untuk memberani kan diri untuk mengutara kan isi hati nya namun jawaban Rika dia membutuh kan waktu untuk menjawab nya, Sulit untuk nya untuk menerima Cinta lagi, meskipun di hati nya suka dengan Rangga namun  nama Raka sudah meraja di hati nya tak ada yang bisa mengganti kan nya, Rangga pun mengerti keadaan Rika dan bisa memaklumi nya. Rangga mencoba untuk menjadi seorang Raka agar Rika bahagia walau terkadang jiwa Rangga berontak bahwasa nya  Rangga adalah Rangga, bukan Raka. setiap hari mereka selalu bersama dan Maya sahabat Rika pun mengira mereka telah berpacaran padahal mereka hanya sepasang sahabat yang mengerti akan hati mereka masing masing.
Di suatu sore tiba tiba hujan sangat lebat mengguyur, Rika yang tengah di perjalanan pulang kerja menuju rumah, lari tergesa gesa agar tidak kehujanan dan akhir nya dia terpeleset hingga jatuh dan kepala nya membentur trotoar jalan. Setiba di rumah Rika mulai merasakan kepala nya sakit dan badan nya mulai demam. sudah empat hari Rika sakit dan berbaring di tempat tidur terkadang sesekali dia mengigo nama Raka dalam tidur nya. Pukul setengah empat sore Rangga datang menjenguk, saat itu Rika sedang terbaring . Nampak di sudut samping sebelah kiri tempat tidur Rika ada sebuah gitar, Rangga menghampiri gitar itu dan mencoba memain kan nya dan menyayikan sebuah lagu milik Raka. nampak sedih dan haru suasana saat itu hingga kedua orang tua nya Rika,  terutama Ibu nya menetes kan air mata  teringat dulu saat Rika sakit Raka pun bernyanyi untuk Rika. Dengan tertidur terucap kata dari bibir Rika di kala Rangga sedang bernyanyi, Dia mengigo " Raka aku ingin ikut bersama mu, jangan tinggal kan aku" sesaat Rangga pun berhenti bernyanyi dan kesedihan merajam wajah nya, tak kuasa melihat keadaan Rika.
Pukul delapan malam Rika teriak histeris dan mengeram kesakitan di kepala nya, Rangga bersama Ayah nya Rika langsung membawa nya ke rumah sakit. sesampai nya di rumah sakit tim Dokter pun langsung membawa nya ke ruang ICU, satu jam berlalu dan Dokter pun keluar dari ruang ICU .
" Bagaimana keadaan anak saya Dok,,,??? tanya ayah Rika.
" Rika mengalami pendarahan di otak  dan harus di laksanakan operasi sesegera mungkin"
" Apakah Rika pernah mengalami luka atau penyakit di bagian kepala " sebelum nya Pak,,??? tanya Dokter.
" Iya,,Dok,,,dulu dia pernah mengalami kecelakaan hingga geger otak sampai dia kena amnesia " jawab ayah nya Rika
"Ya itu bisa menjadi faktor utama hingga Rika menjadi seperti ini, oke,,sekarang kita harus laksana kan operasi  segera mungkin dan saya minta apakah ada golongan darah A+ yang sama dengan Rika, soal nya stok di RS ini sedang kosong".
" Dok,,,golongan darah saya sama dengan Rika" sahut  Rangga.
Akhir nya operasi pun segera di laksana kan, orang tua Rika bersama Rangga menggu di luar ,untaian Do'a mereka panjat kan demi kesembuhan Rika. Dokter masih terus berusaha keras di dalam ,waktu pun bergulir dengan cepat hingga tak terasa sudah hampir memasuki jam dua belas malam. Tepat jam dua belas malam Dokter pun keluar dari Ruang operasi.
" Bagaimana Dok,,,??? tanya ayah Rika.
" Mohon ma'af  Pak,,,kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun yang Maha Kuasa berkehendak lain, Rika telah menghadap yang Kuasa,,,Sabar ya pak" jawab Dokter.
Pekat malam tiba tiba menggelegar  terhias isak tangis kepergian Rika, Ibu Rika langsung jatuh pinsan . Rangga pun tak kuasa menahan air mata nya, tetesan perlahan mengaliri pipi nya.
" Ya,,, Allah,,,semoga Kau mempersatukan mereka ( Raka dan Rika ) di surga Mu". Rangga ber Do'a di dalam hati kecil nya.
Cinta antara Raka dan Rika kini hanya tinggal lah cerita, Rangga sebagai saksi hidup Cinta Mereka ( Raka dan Rika ). Cinta Sejati bersatu di Surga.

*** The End ***

My Bloger" aryadwipangga0696.blogspot.com

* Salam Santun yg penuh Cinta Dan Damai *