By" Arya dwipangga
Butiran air menetes di pipi mu,,,
lentik jemari mu saat kau usap
khening ku.
tersirat di hati mu seraya berkata :
" Wahai ,,,anak ku, jdilah diri mu
kebanggaan dari kami Orang tua mu "
terlelap aku akan mimpi,,,
bersama iringan cerita dongeng sang bunda.
setinggi gunung ,,,,kau beri kan kasih mu,,,,
seluas lautan ,,,,kau beri kan sayang mu,,,,,
bahkan tak
mampu aku untuk menghitung bintang"
yg telah engkau berikan padaku.
kini,,,,,kau telah bersimpuh di hadapan Nya.
getar bibir ku ,,,dalam tahajud ku.
seraya hanya doa yg dapat ku persembah kan
isak tangis ku,,,terurai membasah pipi ini.
sesal ku menyisakan akan dosa ku
BUNDA,,,,,maaf kan atas semua salah
anak mu ini.
aku tlah,,,menyia" kan kasih sayangmu.
aku tak pernah peduli akan ucap dan nasehat mu.
aku kini menyadari,,,,
sungguh berarti nya sesuatu
bilamana sesuatu itu tlah meninggal kan pergi jauh
dari kita.
mengharap ampun,,,,maaf,,,,,dan mengharap doa mu.
aku kan
berjalan di jalan yg lurus
sbgai balas jasa ku,,,buat mu Bunda,,,,,
Ya ROB,,,,,ampunilah atas salah dan khilaf Bunda
ku.
tempat kan lah Ia,,,di tempat yg mulia di sisi
MU,,,
restuilah hamba Mu ini,,,,yg ingin memperbaiki
semua salah dan khilaf.
*********
Puisi ini aku terinspirasi dari seorang sahabat ku *******
semoga ini menjadi renungan buat kita semua,,,,,
sungguh berarti nya seseorang,,,,bila seseorang itu
telah pergi meninggal kan
kita.
penyesalan,,,,memang datang di ujung nya.
namun kita masih punya waktu untuk memperbaiki dari
tiap kesalahan.
**** salam
santun sahabatku,,,,tebar kan
senyuman,,,cintai kedamaian ****
0 komentar:
Posting Komentar