Minggu, 13 November 2011 - 0 komentar

** KETIKA CINTA BICARA ** Part 1


By" Arya Dwipangga.

Part 1.

Di suatu malam,,,
tengah berdiri seorang pemuda, Dzakwan nama nya.

***

dalam kesunyian malam,,,dalam kesendiriian nya, mata nya tertuju pada indah nya bintang -bintang yg menghias cakrawala malam yg tak luput jua menghadir kan purnama yg indah.

Pagi menjelang dan ayam-ayam pun mulai berkokok membangun kan orang-orang yg tengah masih lelap tertidur.
Adzan subuh  pun, mulai berkumandang di tiap-tiap Mesjid.
Dzakwan pun mulai terbangun dari lelap nya,,,dan hendak bergegas menunaikan ibadah sholat subuh.

Fajar mulai menyingsing,,,
memberikan kehangatan pagi.
Dzakwan pun mulai beranjak dari bangun dzikir nya yg rutin ia lakukan sesudah sholat subuh.

…)

Dzakwan,,,,tinggal di sebuah Kota kecil 
dia tinggal seorang diri.
Dzakwan di kenal Orang sebagai Ahli Ibadah,,,
Bukan hanya akhlak nya yg Mulia, tapi dia juga mempunyai wajah yg cukup tampan
dan Kaum hawa mana yg tak kan jatuh hati pada diri nya.

terlebih bila Aura paras nya yg terpancar ,,,,
Bagai kan mentari pagi yg memberikan kehangatan
dan seperti senja yg memberi kan ke indahan bila malam pun menjelang.

****

Suatu ketika,,,,Melayang lah sepucuk surat dari suatu Pondok Pesantren yg tengah berada di kota Besar.
Lewat seorang Dusun,,,sampai lah pula surat itu kepada Dzakwan.

Tertulis dalam surat itu,,,,


“Asslm,,,,Wr,,,,Wb.”

“Teruntuk Ya Habiballah,,,Dzakwan.”


      “Terlampir dalam surat ini,,,,Kami dari segenap pengurus Pondok Pesantren  AL_AZHAR .
ingin mengundang Ya Habiballah Dzakwan,,,,untuk berkenan hadir dan meluangkan waktu sedikit untuk Kami.
Sudi kira nya Ya Habiballah Dzakwan,,,menapaki kaki nya ,,,menuju tempat kami.
seperti Allah yg telah memberikan jalan pada matahari,
yg menerbit kan nya di sebelah Timur dan menengelam kan nya di Ufuk barat.”


“Wassalam,,,,,Wr,,,,Wb.”

…)

Dzakwan pun beranjak dan berdiri.
di cari nya secarik kertas dan alat tulis
dan Ia pun membalas surat itu
Yg isi nya",,,,,,


****

"Matahari pun tak pernah lelah menyinari Bumi ini.
Bahkan tak pernah mengeluh untuk setiap terang yg dia berikan.
dan Allah,,,pun yg telah mengatur semua nya.
Tak pantas rasa nya aku untuk menolak undangan ini,,,dan mungkin ini suatu kehormatan bagi ku.
Bersama jalan yg di Ridhoi_Nya,,,,,Insyaallah aku kan datang untuk memenuhi undangan nya."

…)

Dan di lepit lah surat itu dan di masukan ke dalam sebuah amplop dan di berikan kepada seorang Dusun tersebut agar untuk menyampai kan nya kembali kepada pondok Pesantren AL_AZHAR.


Sore pun menjelang,,,
seusai Dzakwan menunaikan ibadah sholat Ashar,
Dzakwan pun tengah bergegas menyiap kan kebutuhan untuk bekal esok perjalanan nya.


senja pun mulai larut,,,
dan saat malam pun menjelang.
kerlip bintang-bintang mulia menghiasi malam
Bulan pun mulai menampakan indah nya kesempurnaan nya dalam purnama.

***

“Bissmika allahuma ahya wa bissmika amuts,,,,”

Seraya terucap Do’a dari mulut Dzakwan.
Perlahan Ia memejamkan mata nya, tak terasa malam pun berlalu hingga pagi pun menjelang.
Seuasai sholat shubuh,,,Dzakwan pun berkamas diri dan siap untuk berangkat ke kota.
Dengan seekor kuda dan bekal secukup nya, dia pun berangkat ke Kota.


“ Bismillah,,,,,,Ya Allah, berikan lah hamba mu ini keselamatan dalam perjalanan ini”

****

Tuk,,,,Tak,,,Tuk,,,,Tak,,,,,,,,,,!!!!!!!!!
Bunyi sepatu kuda yg di tunggangin Dzakwan
dan berangkat lah Ia meninggal kan kota nya.


Waktu pun terus berlalu,,,
seiring mentari semakin beranjak naik pada pusaran langit yg membiru.
Semilir nya angin yg sepoi-sepoi
menerpa tubuh Dzakwan dan meberikan kesejukan di antara nya.
Cuaca pada siang itu tak terlalu cukup panas,,,bahkan sang awan pun mengikuti perjalanan  dan memberi kan keteduhan di sepanjang jalan yg di lalui nya.


Hampir seperempat nya hari perjalanan tlah di lalui,,,,dan mentari pun tepat berada di atas tengah-tengah langit.
Dzakwan pun berhenti sejenak,dan hendak beristirahat.

“ Seperti nya waktu sholat Dzuhur telah tiba “

...)

Dzakwan bergumam sambil menepuk  pundak sang Kuda .
Perlahan Ia turun dari kuda sambil melirik ke kanan dan kiri sambil mencari pohon untuk mengikat tali Kuda nya.


“ Subhanallah,,,,,Sungguh besar atas ke agungan Mu,,,yg telah menciptakan hamparan bumi beserta isi nya yg sangat begitu indah “

…)
Dzakwan menghampiri sebuah sungai kecil dan hendak mengambil air Wudhu.
Di ambil lah selembar daun pisang dan di gelar lah sajadah yg dia bawa dari rumah,dengan kekhusuan Dia mulai sholat nya.

****

“ Bismillah,,,,”

“ Usholi fardhu Dzuhri arba’a rokataini mustaqbillal qiblati a’daan lillahi ta’ala “
Allahu,,,,,,Akbar”,,,,,!!!!!!!!!!!

…)
Seusai Dia melaksanakan sholat nya ,,,
Dzakwan mengambil sepotong Roti dan minuman .
di makan dan diminum lah sebagia pengisi perut nya yg sejak tadi lelah dalam perjalanan.


Sore pun menjelang,,,tanpa di sadari bahwa  Ia telah tersesat di dalam hutan.

****

“ Asstagfirullah,,,,aku telah tersesat, kemana jalan yg harus aku lalui “
“ya,,,Allah berikan lah hamba mu ini petunjuk mu” 

…)

Seketika Dzakwan kaget ,,,,,

“Asstagfirullah”,,,!!!!! 
…)

Seekor ular menghadang tepat berada di hadapan nya.

***

“ Ya,,,Allah,,,Bila mana itu Ular utusan mu tunjukan lah hamba mu ini jalan keluar dari hutan ini dan bila mana Ular itu hendak mencelakai ku usir lah dia atas dengan kuasa mu”

…)

Ada hal aneh dengan ular itu
mata nya tajam melihat Dzakwan seakan memberikan isyarat bahasa

Dzakwan pun dengan terdiam sambil menatap pula tatapan mata dari si ular.

Ular itu pun berlalu pergi dan Dzakwan mengikuti nya dari belakang,,,
ternyata ular itu adalah petunjuk dari Allah,,,yg membantu Dzakwan keluar dari tersesat nya perjalan nya.

Tiba lah Dzakwan pada suatu perbatasan kota,,,

…)

hari pun mulai gelap
Dzakwan beristirahat di salah satu rumah penduduk setempat.
Malam mulai terasa dingin ,,,
kerlip bintang-bintangdengan indah nya menghiasi cakrawala malam.
Angin pun bernyanyi dengan suara hempasan dedaunan,,,
 
Nampak dari kejauhan,,,
kerlip cahaya lampu dalam sebuah rumah yg megah bak istana.
Di sana ada seorang putri cantik jelita,,,dia bernama Dzakya ,Dia seorang putri sodagar kaya di kota itu .
****
Ke esokan pagi nya

Dzakwan pun melanjut kan perjalanan nya
di tengah perjalanan,  terdengar tepat nya di sebuah kebun nan luas terdengar suara seseorang yg minta tolong.

****

“ TOLONG,,,,TOLONG,,,,TOLONG,,,,TOLONG”,,,,,!!!!!!!!!!!!!!!!

 …)

Sejenak Dzakwan terhenti .
memperhati kan suara teriakan itu
dan mencari tahu dari mana asal suara itu.

Setelah Ia tau dari mana asal suara itu, Ia langsung bergegas dan melompat dari kuda nya.
Ternyata seorang gadis cantik yg minta tolong
dan Ia adalah seorang putri sodagar kaya itu.

Dzakya terpelintir kaki nya ketika bermain di kebun nya,,,,Ya kebun yg luas itu adalah milik ayah nya.

*****
 Dzakya :

“ Trima kasih,,,atas pertolongan nya, kalau boleh tau siapa kisana dan seperti nya                      kisana baru pertama kali ya datang ke kota ini ”


Dengan kepala yg tertunduk Dzakwan menjawab,,,karna tak mampu Dzakwan untuk menatap wajah Dzakya, dan bukan muhrim nya untuk di pandang “.

 …)

Dzakwan:

“ Aku ,,aku datang dari kota kecil di seberang, aku datang kemari karna ada suatu undangan dari sebuah pondok pesantren AL-AZHAR,,,nama ku DZAKWAN….”

Dzakya :

“Kau kah Dzakwan dari kota kecil itu,,,sungguh senag nya saya bisa melihat anda secara langsung, karna biasa nya aku hanya mendengar cerita –cerita dari orang-orang saja”.

Dzakwan:

“Maksud nya”,,,,,,??????

Dzakya :

“Mungkin anda pertama kali menapakan kaki di kota ini, tapi nama anda sudah lbih dulu hadir di tengah-tengah kota ini dan menjadi buah bibir di stiap pembicaraan para penduduk”.
“Anda adalah seorang yg ahli ibadah,
dan taat dengan ajaran nya itu lah yg bnyak di bicara kan oleh orang-orang.
Sebagai ucapan terima kasih karna telah menolong saya,,,
Ambil lah selendang ini” .

 …)

 Dzakya memberi sebuah selendang kesukaan nya, untuk di beri kan kepada Dzakwan,,,,
dan dzawakwan pun menerima nya .

Dzakwan pun memberi nya sebuah tasbih,
Tasbih yg sering di pakai Dzakwan untuk berdzikir.
Pada mula nya, Dzakya sempat menolak pemberian dari Dzakwan di karna kan Ia adalah seorang non Muslim.

Karna sebagi menghormati pemberian, maka di terima lah Tasbih itu dan menganggap nya sebuah kenang-kenangan.

***

Usai sudah pertemuan mereka ,,,Dzakya pun pamit untuk segera pulang dan dzakwan pun melanjut kan perjalanan nya kembali.
Di dalam perjalanan pulang Dzakya sering tersenyum sendri ,,,,
hati nya seakan-akan berbunga-bunga terasa ada yg lain di dalam hati nya,
Dalam hati nya bergumam,,,,,,,,!!!!!!!!!!!!!

***”

” Apa yg di kata kan orang-orang ternyata benar “
”Dzakwan seseorang sosok pria idaman setiap para kaum Hawa…..hheemm,,,,andai saja dia menjadi kekasih ku,amat bahagia nya hati ini. ”

****
Akhir nya , Dzakwan pun tiba di pondok pesantren

…)

Malam semakin larut ,,,,
Kunang-kunang menghias dalam kegelapan
Pijar lampu-lampu temaram,tertempel menghias pada tiap-tiap dinding rumah penduduk penduduk.

***
Di  sebuah kamar, Dzakwan tengah beristirahat
Terasa sulit mata nya untuk terpejam.
Di ambil nya sebuah kitab,,,

Lembaran demi lembaran Ia baca dan memaknai akan arti yg tersirat .
Kekhusuan nya mulai pudar,,,,tatkala tiba-tiba dalam pikiran nya terbayang wajah Dzakya.


Lama semakin lama  bayangan itu semakin kuat dalam ingatan nya.

Kegalauan hati meraja,,,,
Kerinduan menggunung,,,
Benih cinta mulai tumbuh  di hati nya.

****

Sejenak Dia bangun,,,,dan pergi ke belakang hendak cuci muka dan sekalian ambil air wudhu.
Dzakwan mencoba untuk membaca ayat suci al-Quran,
Dan berharap dengan membaca ayat suci al-Quran Ia dapat melupakan wajah Dzakya yg slalu membayangi dalam pikiran nya.

…)

Di buka nya surat Yaasin,,,,
Di baca nya sekhusu husu nya, namun semua itu hanya sia-sia
Bayang baying Dzakya semakin melekat di pikiran nya dan menjalar ke dalam hati nya.


****

“ya,,,Ilahi”,…!!!!!!!!!!!!!!

“Kasihanilah hamba-Mu yang lemah ini. Engkau Maha tahu atas apa yang menimpa diriku. Aku tak ingin kehilangan cinta-Mu.
Namun Engkau juga tahu, hatiku ini tak mampu mengusir pesona kecantikan seorang makhluk yang Engkau ciptakan.
Saat ini hamba sangat lemah berhadapan dengan daya tarik wajah dan suaranya Ilahi, berilah padaku cawan kesejukan untuk meletakkan embun-embun cinta yang menetes-netes dalam dinding hatiku ini.

“ya,,,Ilahi”,,,,,,!!!!!!!!!!!!!

“tuntunlah langkahku pada garis takdir yang paling Engkau ridhai.
Aku serahkan hidup matiku untuk-Mu.”

…)
Isak tangis mengharu biru pada Tuhan Sang Pencipta hati, cinta, dan segala keindahan semesta.

Dzakwan terus meratap dan mengiba.
Hatinya yang dipenuhi gelora cinta, terus ia paksa untuk menepis noda-noda nafsu. Anehnya, semakin ia meratap embun-embun cinta itu ,semakin deras mengalir, Rasa cintanya pada Tuhan.
Rasa takut akan azab-Nya, Rasa cinta dan rindu-Nya padaDzakya, Dan rasa tidak ingin kehilangannya.
Semua bercampur dan mengalir sedemikian hebat dalam relung hatinya.
Dalam puncak munajatnya ia pingsan.

Menjelang subuh, ia terbangun. Ia tersentak kaget. Ia belum shalat tahajjud. Beberapa orang tampak tengah asyik beribadah bercengkerama dengan Tuhannya.
Ia menangis, ia menyesal. Biasanya ia sudah membaca dua juz dalam shalatnya.

 ****
“Ilahi,,,,, jangan kau gantikan bidadariku di surga dengan bidadari dunia.
 Ilahi, ,,,hamba lemah maka berilah kekuatan!”

…)

Begitu pun Dzakya,,,,sama hal nya perasaan nya terhadap dzakwan.
Kemelut cinta nya yg menggelora  hingga Ia pun lupa akan status dan keimanan yg dia anut.
Dzakwan hanya seorang musyafir,,,,yg berjalan di atas roda kehidupan yg sederhana.
Sedangkan Dzakya, seorang putri sodagar kaya yg selalu berlimpah ruah dengan kekayaan.
Dan 1 hal lagi sebuah perbedaan keyakinan .

…)

Ketika Dzakya tengah asyik di dalam kamar nya, sambil mendendangkan syair-syair cinta.
Terusik telinga nya tatkala selentingan Ia mendengar suara ayah nya tengah bercengkerama dengan sesorang di teras rumah nya.
Rasa penasaran pun menguntit hati nya,,,,,
Keluar lah Ia dari dalam kamar nya , ternyata ayah nya tengah asyik mengobrol dengan sahabat nya.

Di tengah obrolan mereka ,,,,sahabat ayah nya ternyata datang berniat ingin menjadi besanan dan mengangkat Dzakya sebagai menantu nya.

*****

“Hahahahaa,,,,,haaahahahaa,,,, !!!!!!!!!!!  sepertinya itu ide bagus agar persahabatan kita menajadi sebuah persodaraan”  ayah Dzakya menanggapi  dengan rasa senang dengan niat sahabat nya.

…)

Seperti petir datang menyambar,,,di tengah cuaca yg cerah.
Hati nya Dzakya hancur luluh dalam puing puing cinta nya
Tetesan air mata mengucur deras dalam kesedihan nya
Seperti raga tak bernyawa,,,tak kuasa menahan tangis kepiluan atas perjodohan yg di rencana kan ayah nya.

…)

Di antara Dzakwan dan Dzakya memang belum ada ikatan yg pribadi, dan mereka pun belum saling mengutara kan isi hati mereka masing-masing.

****
Keesokan hari nya ,,,,,!!!!!!!!
akhir nya,,,,, Dzakya mengutarakan isi hati nya lewat sepucuk surat yg Ia kirim kan kepada Dzakwan, melalui seorang juru sisir yg dapat Ia percaya.
Dengan rasa percaya dirinya, bahwa Dzakwan pasti menerima cinta nya.
meski pertemuan mereka baru sekali ,,,,
Ia yakin bahwa Dzakwan pasti masih mengingat nya, karna selendang yg Ia berikan kepada Dzakwan yg akan slalu mengingat nya.

Dengan perasaan sedih dan haru Ia menulis surat itu

…)

“Teruntuk Dzakwan”

Maaf,,,  atas surat ku
Maaf ,,,, atas lancang nya goresan pena ini.
Gelora hati yg memaksa ku untuk menulis surat ini
Dari awal pertama kita bertemu, hasrat jiwa ku tercipta cinta yg terpendam.
Sosok jiwa mu telah masuk dalam relung hati ku, Maaf,,,aku telah mencintai mu.
Aku berharap cinta kita kan menjadi nyata, dan engkau mau membawa ku dengan cinta mu pergi jauh meninggal kan kota ini.
Karna aku akan hendak di jodoh kan dengan putra sahabat ayah ku ,,,”Kharim” nama nya.
Hati ku berontak tak bisa menerima cinta yg lain selain cinta mu.
Maaf kan aku,,,,yg telah mencintai mu…….!!!!!!

                                                                                           “ Dzakya “
 ….)

Seusai membaca surat,  Dzakwan pun mengambil kertas dan membalas nya

“ Teruntuk Dzakya “

Aku terlahir di dunia ini karna cinta
Dan, kan ku berikan cinta ini sepenuh nya kepada pemilik cinta, yaitu,,, Allah,,,!!!!
Dia lah yg mencipta kan cinta dan Dia pula yg memberikan hati pada tiap-tiap insan.
Tak dapat ku paling kan cinta ini untuk nya,,,

Dan bila mana Dia,,,telah ciptakan cinta lain dan menitipkan nya dalam hati ku dan cinta nya adalah diri mu , maka kan kuserah kan cinta itu kepada Nya,,,,
Biar lah Dia yg mengatur cinta itu ,,,
Dan ikhtiar ku, untuk menjadi kan cinta itu sebagai ibadah bukan suatu dosa.

Kembalikan lah cinta itu semua nya kepada Allah,,,,!!!!!!!!


                                                                                “ Dzakwan "

 ****

Setelah membaca surat balasan dari Dzakwan,,,,,Dzakya merasa bergetar hati nya  seperti gemuruh dalam hati nya.
Kaku dan lunglai tubuh nya seperti kaku tak dapat di gerakan.
Butiran air mata nya menetes,,,,menyadari  penyesalan  akan perbuatan cinta nya yg menjerumus kan pada suatu dosa.
Dan seketika itu, Allah,,,telah memberikan nya suatu hidayah , dan terketuk lah pintu hati nya .
Kalimah syahadat telah di ucap kan,,,,,islam telah di anut nya.

Hari demi hari telah di lewati ,,,ada sedikit kelegaan hati nya  Dzakya,
Meski dia harus menjalin cinta dengan cara sembunyi- sembunyi dari orang tua nya.
Tapi dia yakin untuk memperjuangkan cinta nya.

Dengan cara diam-diam ,,,
Tiap hari dia datang ke mesjid untuk minta bimbingan belajar tentang Islam kepada Dzakwan.
Di sana dia mulai belajar cara sholat dan membaca ayat suci Al’quran.
Kebahagian mulai menyelimuti hati nya, walaupun perjodohan nya kanmenjadi batu sandungan dalam cinta nya.

…)

*** Bersambung ***

0 komentar:

Posting Komentar